Pergunu Garut perkuat Manhaj Aswaja hadiri Multaqo Ulama Jabar

Share

Bandung (24/9/19)-Habib Umar bin Hafidz datang ke Indonesia untuk pertama kali pada tahun 1994. beliau diutus oleh Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf yang berada di Jeddah untuk mengingatkan dan menggugah ghirah (semangat atau rasa kepedulian) para Alawiyyin Indonesia.

Disebabkan sebelumnya ada keluhan dari Habib Anis bin Alwi al Habsyi seorang ulama dan tokoh asal Kota Solo/ Kota Surakarta, Jawa Tengah tentang keadaan para Alawiyyin di Indonesia yang mulai jauh dan lupa akan nilai-nilai ajaran para leluhurnya.

Kali ini Pimpinan Darul Musthafa, Tarim, Yaman, Allamah Al Habib Umar bin Hafiz atau yang akrab disapa Habib Umar mengisi acara Multaqo Ulama Jawa Barat, dengan mengangkat tema “Refleksi Perjuangan Muassis Nahdlatul Ulama”.

Acara yang diselenggarakan oleh Pemprov Jawa Barat bersama pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar dan Organisasi Muwashalah baina Ulama Al Muslimin yang merupakan forum Ulama yang dibentuk oleh Habib Umar untuk mewadahi para alumni dan santri beliau yang pernah belajar di Yaman.

Acara ini dihadiri oleh ribuan jamaah Nahdliyyin dari berbagai daerah di Jawa Barat dan sekitarnya, termasuk para Guru-guru yang tergabung didalam wadah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama, (Pergunu) yang bertempat di hotel Bandung.

KH.Mukhlis,S.Ag,M.Pd.I Ketua Pergunu Garut beserta jajaran pengurus ikut menghadiri, juga Dr. KH. Saepuloh, M. Pd ketua Pergunu Jawa Barat.

Selain itu hadir juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, ketua PWNU Jabar, Gus Hasan, Menemani Habib Umar di panggung utama, dan para Alim Ulama lain.

Pentingnya persatuan dan ukhuwah, mengirim Beasiswa untuk pelajar Indonesia melanjutkan studi ke Yaman khususnya ke lembaga Habib Umar bin Hafidz, dan program satu desa satu Hafidz Al Quran, ini program kami Pemprov Jabar, ujar kang Emil dalam sambutanya dihadapan Ribuan Jamaah yang hadir.

Manhaj yg dibawa Walisongo sangat luas, seperti halnya Rasul SAW sangat menghormati non Muslim, jika ada non Muslim tidak mengganggu Muslim, maka kita tidak ada alasan apapun untuk menganggu mereka, tentara dikirim dalam Negeri jika ada non Muslim dalam rumah ibadahnya maka jangan membunuh mereka, juga orang tua dan anak-anak, itulah ajarah suci Rasulullah dan yang kita dengar dari kalam para Auliya Walisongo. Ujar Habib Umar bin Hafidz dalam Tausyiahnya.

Pemahaman dalam Agama, antum semua harus faham secara benar terkait faham Ahlussunnah wal Jamaah dan harus berpegang teguh pada penyebar agama Islam yang menyebarkan Islam disini, yaitu Manhaj Walisongo.

Leave A Reply